Salah satu kegiatan rohani yang dilakukan umat Katolik menjelang Natal adalah membuat gua atau kandang Natal, baik di rumah, di kantor, maupun di kapel atau gereja. Gua Natal adalah khas tradisi Katolik.
St. Bonaventura dalam bukunya Riwayat Santo Fransiskus dari Asisi menceritakan tentang awal mula munculnya gua Natal ini. Dikisahkan, “Guna membangkitkan gairah penduduk Grecio, provinsi Rieti - Lazio, dalam mengenangkan kelahiran Bayi Yesus, Fransiskus merayakan Natal dengan sekhidmat mungkin. Fransiskus mempersiapkan sebuah palungan, mengangkut jerami, juga menggiring seekor lembu jantan dan keledai ke tempat yang telah ditentukannya”.
Selanjutnya, “Para biarawan berkumpul, penduduk berhimpun, alam dipenuhi gema suara mereka, dan malam yang kudus itu dimeriahkan dengan cahaya benderang dan merdunya nyanyian puji-pujian. Fransiskus berada di depan palungan, bersembah sujud dalam segala kesalehan, dengan bercucuran air mata dan berseri-seri penuh sukacita. Kitab Suci dikidungkan oleh Fransiskus, Utusan Tuhan. Kemudian ia menyampaikan khotbah kepada umat di sekeliling tempat kelahiran sang Raja miskin; tak sanggup menyebutkan nama-Nya oleh karena kelembutan kasih-Nya, ia menyebut-Nya sang Bayi dari Betlehem. Dengan sangat hati-hati, Fransiskus menggendong bayi Yesus dalam pelukannya, seolah-olah takut membangunkan sang Bayi dari tidur-Nya” (bac.http://yesaya.indocell.net).
Foto Hofer dkk, https://www.facebook.com/christian.h.be |
Kalau sampai sekarang ini kita meneruskan tradisi dengan membuat gua atau kandang natal, lalu apa pesannya atau bagaimana kita memaknainya? Pesannya bagi kita sangat jelas. Gua Natal yang kita buat merupakan tanda pengingat yang kelihatan akan peristiwa itu, ketika Juruselamat kita dilahirkan. Kita senantiasa diingatkan untuk melihat dalam hati kita, sang Bayi mungil dari Betlehem yang datang untuk membebaskan kita dari dosa. Kayu palungan yang membuai-Nya dengan nyaman dan aman, suatu hari kelak akan menyediakan kayu salib bagi-Nya. Semoga kita juga senantiasa memeluk Dia dengan segala cinta dan kasih kita.