Asertif merupakan suatu sikap dan kemampuan
untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan
kepada orang lain, dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta
perasaan pihak lain. Seseorang dikatakan asertif hanya jika dirinya
mampu bersikap tulus dan jujur dalam mengekspresikan perasaan, pikiran
dan pAkungannya pada pihak lain sehingga tidak merugikan atau mengancam
integritas pihak lain.
Asertif berbeda dengan agresif. Agresif merupakan ekspresi yang dikemukakan danterkesan melecehkan, menghina, menyakiti, merendahkan dan bahkan menguasai pihak lain sehingga tidak ada rasa saling menghargai dalam interaksi atau komunikasi tersebut. Sikap atau pun perilaku agresif cenderung akan merugikan pihak lain karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan, mempermalukan, menyerang (secara verbal atau pun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam, sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip.Seseorang dikatakan bersikap tidak asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan pAkungan/keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif.
Ketika Orang Enggan Bersikap Asertif
Mengapa orang enggan bersikap asertif? Kebanyakan orang enggan bersikap asertif karena dalam dirinya ada rasa takut mengecewakan orang lain, takut jika akhirnya dirinya tidak lagi disukai ataupun diterima. Selain itu alasan “untuk mempertahankan kelangsungan hubungan” juga sering menjadi alasan karena salah satu pihak tidak ingin membuat pihak lain sakit hati. Padahal, dengan membiarkan diri untuk bersikap tidak asertif (memendam perasaan, perbedaan pendapat), justru akan mengancam hubungan yang ada karena salah satu pihak kemudian akan merasa dimanfaatkan oleh pihak lain.Ada beberapa pertanyaan yang bisa ditanyakan pada diri sendiri, yang dapat menjadi indikator asertivitas.
· Apakah Aku terbiasa mengekspresikan secara jelas perasaan atau dukunganku pada orang lain ?
· Apakah Aku meminta tolong pada orang lain pada saat Aku memang membutuhkan pertolongan?
· Apakah Aku mampu mengekspresikan kemarahan atau pun rasa tidak enak Aku secara proporsional pada pihak lain yang telah membuat Aku merasa sakit hati ?
· Apakah Aku suka bertanya pada orang lain pada saat menghadapi kebingungan ?
· Apakah Aku mampu memberikan pAkungan secara terbuka saat Aku merasa tidakepaham dengan pendapat orang lain ?
· Apakah Aku sering berbicara di depan kelas/umum ?
· Apakah Aku mampu untuk berkata “tidak” pada saat Aku tidak ingin melakukan pekerjaan tersebut ?
· Apakah Aku berbicara dengan sikap percaya diri, serta berkomunikasi secara hangat ?
· Apakah Aku memandang wajah lawan bicara Aku pada saat Aku berbicara dengannya Jadikanlah asertivitas menjadi bagian dalam nafas hidup!
Asertif berbeda dengan agresif. Agresif merupakan ekspresi yang dikemukakan danterkesan melecehkan, menghina, menyakiti, merendahkan dan bahkan menguasai pihak lain sehingga tidak ada rasa saling menghargai dalam interaksi atau komunikasi tersebut. Sikap atau pun perilaku agresif cenderung akan merugikan pihak lain karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan, mempermalukan, menyerang (secara verbal atau pun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam, sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip.Seseorang dikatakan bersikap tidak asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan pAkungan/keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif.
Ketika Orang Enggan Bersikap Asertif
Mengapa orang enggan bersikap asertif? Kebanyakan orang enggan bersikap asertif karena dalam dirinya ada rasa takut mengecewakan orang lain, takut jika akhirnya dirinya tidak lagi disukai ataupun diterima. Selain itu alasan “untuk mempertahankan kelangsungan hubungan” juga sering menjadi alasan karena salah satu pihak tidak ingin membuat pihak lain sakit hati. Padahal, dengan membiarkan diri untuk bersikap tidak asertif (memendam perasaan, perbedaan pendapat), justru akan mengancam hubungan yang ada karena salah satu pihak kemudian akan merasa dimanfaatkan oleh pihak lain.Ada beberapa pertanyaan yang bisa ditanyakan pada diri sendiri, yang dapat menjadi indikator asertivitas.
· Apakah Aku terbiasa mengekspresikan secara jelas perasaan atau dukunganku pada orang lain ?
· Apakah Aku meminta tolong pada orang lain pada saat Aku memang membutuhkan pertolongan?
· Apakah Aku mampu mengekspresikan kemarahan atau pun rasa tidak enak Aku secara proporsional pada pihak lain yang telah membuat Aku merasa sakit hati ?
· Apakah Aku suka bertanya pada orang lain pada saat menghadapi kebingungan ?
· Apakah Aku mampu memberikan pAkungan secara terbuka saat Aku merasa tidakepaham dengan pendapat orang lain ?
· Apakah Aku sering berbicara di depan kelas/umum ?
· Apakah Aku mampu untuk berkata “tidak” pada saat Aku tidak ingin melakukan pekerjaan tersebut ?
· Apakah Aku berbicara dengan sikap percaya diri, serta berkomunikasi secara hangat ?
· Apakah Aku memandang wajah lawan bicara Aku pada saat Aku berbicara dengannya Jadikanlah asertivitas menjadi bagian dalam nafas hidup!